BAB I
MODERNISASI
1.
Latar Belakang Modernisasi
Modernisasi bukan
lagi merupakan suatu istilah asing bagi masyarakat. Hampir disetiap Negara
telah mengalami era modernisasi. Era modernisasi ini timbul sebagai upaya
revolusioner bagi Negara-negara eropa pasca perang dunia ke dua dan modernisasi
ini timbul usaha suatu Negara untuk mengembangkan teknologi suatu Negara guna
mempermudah aktivitas dan system pemerintahan di Negara tersebut. Dalam
pelaksanaan modernisasi ini juga mengalami berbagai macam hambatan dan
menimbulkan berbagai macam dampak, baik dampak positif maupun negative.
Kemudian seiring dengan berkembangnya era modernisasi muncullah berbagai teori
modernisasi yang dikemukakan oleh banyak ilmuan.
2.
Pengertian Modernisasi
Banyak pengertian
mengenai arti dari modernisasi. Berdasarkan berbagai sumber, menurut kelompok
kami modernisasi ialah suatu proses pengembangan masyarakat tradisional menjadi
modern di berbagai aspek kehidupan. Definisi modernisasi dari sudut sejarah
yaitu satu jenis perubahan social sejak abad ke-18, berupa kemajuan ekonomi dan
politik, dalam beberapa masyarakat perintis, disusul oleh perubahan-perubahan
dalam masyarakat-masyarakat pengikutnya. Menurut buku Modernisasi karangan
J.W.Schoorl, modernisasi adalah suatu proses transformasi, suatu perubahan
masyarakat dalam segala aspek-aspeknya.
Berikut merupakan beberapa
pengertian modernisasi menurut beberapa ahli:
1.
Widjojo Nitisastro,
Modernisasi
adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional
atau ke kehidupan modern.
2.
Soerjono Soekanto
Modernisasi
adalah suatu bentuk dari perubahan sosial
yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan
social planning.
3.
Teori Modernisasi
Teori modernisasi
pertama kali dicetuskan oleh Pearsons dan Rostow, yang mengatakan westernisasi
(modernisasi ala Barat) adalah upaya yang diinginkan dan proses yang penting
untuk negara-negara di dunia non-Barat dalam mencapai kemajuannya.menurut
Huttington 1976, proses modernisasi bersifat revolusioner(perubahan cepat
tradisional ke modern), kompleks (melalui banyak cara sistematik, global (akan
mempengaruhi semua manusia), bertahap (melalui langkah-langkah), homoginisasi
dan progresif. Teori ini dipergunakan dikalangan interdisiplin, seperti
sosiologi, psikologi, ilmu politik, ekonomi, antropologi bahkan agama. Ukuran
modernitas bagi teori ini adalah suatu masyarakat yang menurut mereka modern
adalah masyarakat barat.
Berikut ini beberapa teori
modernisasi yang diungkapkan oleh beberapa ahli. Diantaranya adalah:
1.
Harrod-Domar
ü
Harrod-Domar
berpendapat bahwa masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah
menambahkan investasi modal
ü
Prinsip
dasar: kekurangan modal, tabungan, dan investasi menjadi masalah utama
pembangunan
2.
Max Weber
ü
Dalam
buku “the protestant ethic and the spirit of capitalism”, didalam buku tersebut
mencoba menjawab mengapa beberapa Negara eropa dan Amerika mengalami kemajuan
ekonomi pesat dibawah system kapitalisme.
3.
David McClelland
ü
Buku:
The Achievement Motive in Economic Growth
ü
Teori:
need for Achievement (n-Ach) yaitu Keinginan atau kebutuhan berprestasi bukan
sekedar untuk mendapatkan imbalan tetapi juga kepuasan. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi didahului oleh n-Ach yang tinggi.
4.
Walt .W. Rostow
ü
Teori
Pertumbuhan Tahapan Linear (linear-stages-of growth- models).
ü
Buku:
The Stages of Economic Growth: A Non Communist Manifesto (1960) yaitu
Pembangunan dikaitkan dengan perubahan dari masyarakat agraris dengan budaya
tradisional kemasyarakat yang rasional,industrial dan berfokus pada ekonomi
pelayanan.
BAB II
CIRI DAN
SYARAT MODERNISASI
A.
CIRI – CIRI MODERNISASI
Ada beberapa ahli yang mengungkapkan tentang ciri – ciri
modernisasi, antara lain:
1.
Talcott
Parsons
Menurut konsep pemikiran Talcott Parsons ciri-ciri
masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya telah berubah sebagai akibat
modernisasi itu adalah
:
1.
Netralisasi efektif : bersikap acuh tak acuh
sehingga tidak peduli terhadap sekitarnya jika tidak ada sangkut-pautnya dengan
kepentingan pribadinya.
2.
Orientasi diri : menonjolkan kepentingan
sendiri, pribadi dan tidak segan-segan menentang jika dirasakan melanggar
kepentingannya.
3.
Berpikir obyektif : menerima segala sesuatu
secara obyektif. Masyarakat cenderung mengambil ukuran-ukuran secara obyektif
dengan landasan aturan-aturan, syarat-syarat
yang ada.
4.
Prestasi : masyarakat kota suka mengejar
prestasi karena dengan prestasi, orang didorong untuk terus maju. Karenanya,
mobilitas sosial vertikal masyarakat kota lebih terbuka daripada masyarakat desa.
5.
Spesifikasi : menunjukan sikap secara jelas
dan tegas dalam hubungan antar pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan
langsung tanpa basa-basi.
2.
Alex inkeles dan David
H.Smith
Menurut
Alex inkeles dan David H.Smith didalam Buku: Becoming Modern,disebutkan
beberapa ciri manusia modern, antara lain:
1.
Keterbukaan
terhadap pengalaman dan ide baru
2.
Berorientasi
ke masa sekarang dan masa depan
3.
Punya kesanggupan merencanakan
4.
Percaya bahwa manusia bisa menguasai alam
Ia Menemukan
bahwa pendidikan 3 kali lebih kuat untuk mengubah manusia dibandingkan yang
lainnya. Berbeda dengan Weber dan McClelland pendapat Inkeles dan Smith
didasarkan pada penelitian. Sedangkan ia berpendapat bahwa faktor pengalaman
kerja di lembaga kerja yang modern dapat mengubah manusia tradisional menjadi
manusia modern.
B.
SYARAT-SYARAT MODERNISASI
Ada
beberapa syarat modernisasi antara lain:
1.
Berfikir
ilmiah ( scientific thinking )
2.
System administrasi Negara yang baik.
3.
System
pengumpulan data yang baik.
4.
Penciptaan
iklim yang menyenangkan ( favourable )
5.
Tingkat
organisasi yang tinggi.
6.
Social
planning yang baik